Secara sederhana, mesin pencari atau Search Engine bekerja dengan memindai website dengan bots yang lebih familiar disebut sebagai spider untuk mencari tiap page/konten yang nantinya akan ditampilkan di hasil pencarian oleh algoritma yang telah disesuaikan untuk menampilkan hasil serelevan mungkin.
Berdasarkan hal diatas, akan muncul suatu pertanyaan, Sebenarnya, Bagaimana Search Engine itu bekerja? Bagaimana agar website yang kita miliki dapat mendatangkan traffic organic dari Search Engine secara massive.
Yup, betul, mari kita bahas secara detail semua pertanyaan diatas.
Search Engine Basic
Sebelum kita memasuki ke hal-hal yang berbau Technical, kita berangkat dari hal yang paling dasar terlebih dahulu, memahami apa itu mesin pencari (search engine), apa tujuan dari search engine, dan kenapa Anda harus memahami semua hal ini.
Apa Itu Mesin Pencari (Search Engine)?
Sesuai dengan Namanya, mesin pencari merupakan tools yang dapat Anda gunakan untuk menampilkan hasil pencarian berdasarkan apa yang Anda ketik di kolom pencarian. Pada dasarnya tiap search engine memiliki dua bagian penting, yaitu Search Index dan Search Algorithm :
Search Index dapat diartikan sebagai perpustakaan digital yang menyimpan triliunan laman website, sementara Search Algorithm lebih menyerupai suatu program yang dirancang khusus untuk menentukan suatu page mendapatkan ranking/peringkat di suatu search engine dari Search Index.
Apa Tujuan dari Search Engine?
Seperti pengalaman Anda menggunakan Search Engine selama ini, mendapatkan informasi berdasarkan dari apa yang Anda ketik. Yaa betul itulah tujuan dari Search Engine, menampilkan hasil serelevan mungkin dari apa yang Anda tulis kolom pencarian.
Kenapa Harus Aware dengan Cara Kerja dari Cara Kerja Mesin?
Sesederhana karena kita hidup di zaman yang serba digital, dan tentunya bisnis Anda mau tidak mau harus Go Digital, dimana secara tidak langsung Anda membutuhkan pengunjung dari Search Engine untuk memperbesar kemungkinan menghasilkan cuan tentunya.
Apa Mesin Pencari Paling Populer?
Jika Anda membaca postingan kami sebelumnya (Apa itu SEO?) Anda sudah pasti tahu jawabannya. Betul, Mesin Pencari paling popular saat ini adalah Google.
Juga, Berdasarkan data dari Ahrefs, Google dinilai sebagai yang terbaik dari aspek apapun karena potensi besarnya dalam mendatangkan trafik ke website dibanding mesin pencari lain.
Bagaimana Mesin Pencari Membuat Search Index Mereka?
Satu fakta, Google saat ini sudah menyimpan triliunan laman yang diindeks, dan jumlahnya semakin meningkat tiap harinya. Lantas, bagaimana suatu Search Engine “membuat” Search Index mereka? Infographic dari Ahrefs yang diambil dari Google dibawah ini cukup menjawab pertanyaan diatas.
Mari kita breakdown satu satu :
- URL
- Crawling
- Processing & Rendering
- Indexing
1. URL
Semua diawali dari dengan apa yang namanya URL. Google mencari tahu URL suatu web lewat beberapa proses yang berbeda, umumnya ada beberapa proses, diantaranya adalah :
- Backlink
Seperti yang dikatakan diatas, Google sudah memiliki indeks yang berisi triliunan halaman web. Jika seseorang menambahkan tautan (backlink) ke salah satu halaman Anda dari salah satu halaman web tersebut, Google dapat menemukannya dari sana.
- Sitemap
Dalam Bahasa Indonesia sitemap dapat diartikan sebagai peta situs, Sitemap ini biasanya berupa file xml yang berisi tiap link dari konten yang ada pada web Anda. Melalui sitemap ini, Google akan lebih mudah untuk membaca menemukan web Anda. - URL Submission
Ini merupakan fitur dari Google Search Console, setelah Anda submit sitemap.xml Anda via Google Search Console, Anda bisa merequest Google untuk page Anda untuk deindex.
2. Crawling
Bisa kita artikan dimana suatu bot dari Search Engine (Goole Spider pada Google), mengunjungi halaman Anda terlebih dahulu sebelum memasukkannya kedalam Search Index, yang perlu menjadi catatan adalah Google tidak selalu mengindeks suatu page untuk bisa muncul di halaman pencarian, ada beberapa faktor, diantaranya yang paling umum adalah :
- Pagerank dari suatu Page/URL
- Seberapa sering URL/Page tersebut diupdate atau berubah
- Seberapa uptodate Page/URL tersebut
3. Proccessing
Ini waktu dimana Google bekerja untuk mengekstrak informasi seperti apa yang ada pada laman URL yang sudah dipindai. Sebagai catatan, sepertinya belum ada yang tahu bagaimana proses ini berjalan selain orang dalam Google.
Satu yang jelas, Google akan mengekstrak informasi lalu menyimpan konten dalam database-nya. Dengan algoritmanya, Google lalu melakukan render pada laman tersebut untuk memahami bagaimana cara menampilkan di laman hasil pencarian sehingga terlihat lebih relevan.
4. Indexing
Informasi yang sudah diproses lalu ditambahkan ke database yang kemudian disebut Search Index, atau indeks pencarian. Ini tak ubahnya seperti perpustakaan digital dengan triliunan laman web yang menjadi sumber dari mesin pencari.
Ini poin penting yang harus dipahami. Saat mengetik kata kunci ke mesin pencari, pengguna sebenarnya tidak mencari jawaban di internet secara langsung. Yang sebenarnya terjadi, pengguna sedang mencari laman web yang sudah diindeks Google. Itu sebabnya tak semua laman web muncul meski punya konten serupa.
Semisal satu laman tidak masuk ke Search Index, mesin pencari tak akan menampilkannya. Itu sebabnya, mendapatkan indeks web dari mesin pencari besar begitu penting.
Bagaimana mesin pencari “memberi” Ranking untuk suatu Page?
Mesin pencari memakai satu metode khusus untuk menyesuaikan peringkat laman di hasil pencarian. Di titik inilah algoritma mesin pencari berperan. Tentunya, tiap mesin pencari punya algoritma unik yang tak sama. Tapi karena Google merupakan mesin pencari yang paling populer, jadi fokus kita saat ini lebih ke bagaimana Google memberi ranking untuk page tertentu.
Seperti yang telah kita katakana pada postingan sebelumnya, ada banyak ranking faktor untuk mendapatkan ranking yang bagus di Search Engine, berdasarkan pengalmaan kami, berikut beberapa yang setidaknya bisa Anda jadikan acuan untuk mendapatkan posisi yang bagus di Search Engine:
1. Relevansi
Google memiliki caranya sendiri untuk menentukan web yang relevan ditempatkan di peringkat atas. Google akan mencari laman berisi kata kunci yang sama sesuai kata kunci yang diketik pada kolom Search Engine.
Tapi relevansi bisa bermakna lebih jauh daripada sekedar kata kunci. Diketahui Google memanfaatkan data interaksi untuk menilai apakah web bisa relevan dengan pencarian. Dengan kata lain, apakah laman web tersebut bisa menjadi jawaban dari apa yang dicari oleh user.
Sebagai contoh, jika Anda mencari keyword “Apple” maka yang muncul adalah suatu product, baik itu iPhone, Macbook, atau product dari Apple, bukanlah buah Apel, atau contoh lain, jika Anda mencari dengan keyword “Sepatu” maka yang muncul pada halaman pertama adalah jualan sepatu, baik itu dari marketplace ataupun Google Store, kenapa hasil yang ditampilkan bukan bagaimana cara merawat sepatu? Atau bagaimana membuat sepatu? Yup, disinilah peran Relevansi itu, Google menampilkan berdasarkan apa yang dibutuhkan oleh pengguna mereka.
2. Pagespeed
Pasti Anda sendiri pernah mengalami hal ini, menutup suatu tab karena terlalu page tersebut terlalu “lemot”. Berdasarkan hal inilah,untuk mendukung kepuasan penggunanya, Google menjadikan Pagespeed sebagai salah satu faktor penting untuk mendapatkan Ranking yang bagus di hasil pencarian Google.
Untuk mengukur seberapa cepat page yang Anda miliki, Anda bisa mengunakan tools dari Google, yaitu Pagespeed Test.
3. Backlink
Berdasarkan studi kasus yang dilakukan Ahrefs, bahwa ada hubungan yang jelas antara seberapa banyak reffering domains (backlink) dengan jumlah traffic organic yang dimiliki suatu halaman web. Inilah kenapa Backlink itu menjadi poin penting untuk mendapatkan Ranking yang baik di Search Engine.
Ada sejumlah atribut kenapa suatu backlink disebut berkualitas, tapi menurut kami Link Authority dan Link Relevance merupakan hal yang terpenting.
- Link Authority
Maksudnya adalah Anda mendapatkan Backlink dari page yang telah memiliki Authority bagus dimata Google, untuk saat ini metrik yang biasa digunakan oleh SEO Expert adalah DA PA (Domain Authority dan Page Authority), ataupun UR DR (URL Rating dan Domain Rating). Keduanya dapat Anda cek melalui tools Moz ataupun Ahref, atau Anda bisa menggunakan Addon Google Chrome SEO Quake.
- Link Relevance
Merupakan backlink yang datang dari situs yang serupa dengan situs Anda, sebagai contoh, Web Anda membahas tentang Review Buku, lalu Gramedia memberikan Backlink untuk salah satu blogpost Anda. Atau Web Anda tentang Review Film, lalu Netflix memberikan backlink untuk Web Anda dari hasil Review Film di Blogpost Anda. Inilah yang disebut Link Relevance.
4. Freshness
Untuk poin ini, Freshness atau Tingkat kesegaran konten sifatnya menyesuaikan dengan keadaan, berangkat dari penjelasan Relevance diatas. Misalnya saat mengetik “apa serial terbaru Netflix”, konten yang teruptodate pastinya mendapatkan posisi yang lebih baik dibanding konten yang outdated, alasannya jelas, kita membutuhkan daftar film terbaru.
Pengecualiannya, jika Anda mencari konten yang tidak membutuhkan data terbaru, kita ambil contoh dengan keyword “cara mengupas mangga”, hasilnya tidak selamanya dari konten yang terbaru, bahkan hasil teratas konten dari tahun 2015 dari wikihow, hal ini karena cara mengupas manga hampir tidak ada yang berubah.
5. Topical Authority
Topical Authority lebih dimaksudkan kepada Web yang membahas kategori khusus, algoritma Google akan menganggap web dengan kategori ini memiliki Authority yang lebih baik disbandingkan dengan Web “Besar” lainnya. Sebagai contoh dengan keyword “Wisata Favorit Yogyakarta”, peringkat pertama dan kedua berasal dari website yang khusus membawah destinasi wisata, yaitu Klook dan Anekatempatwisata, sedangkan Web “besar” seperti suara.com ataupun detik.com berada diposisi lebih dibawah, yup, inilah yang dimaksud dengan Topical Authority.
6. Mobile Firendly
Pada tahun 2018 silam, Google mengeluarkan Algoritma barunya dengan Mobile First Indexing, dimana page dengan halaman mobile friendly akan lebih cepat dicrawling oleh Google Bot dan memungkinkan untuk mendapatkan posisi lebih bagus di hasil pencarian Google.
Lebih lanjut, Statistik dari Adobe juga menyatakan bahwa hamper 8 dari 10 konsumen akan berhenti untuk mengunjungi suatu halaman/page jika halaman tersebut tidak ditampilkan dengan baik diperangkat mereka, hal ini tentunya sangat mendukung pernyataan bahwa page yang Mobile Friendly berpotensi mendapatkan posisi yang lebih bagus di hasil pencarian Google. Kenapa? Seperti yang kita sebutkan diatas, bahwa semua mesin pencari ingin memberikan pengalaman terbaik untuk user mereka, dan jika halaman Anda tidak baik ditampilkan diperangkat user sudah pasti hal tersebut mempengaruhi posisi page Anda di hasil pencarian Google.
Untuk memastikan page Anda sudah Mobile Friendly atau belum Anda bisa menggunakan tools dari Google yaitu Mobile Friendly Test by Google.
Bagaimana Cara Mesin Pencari Menampilkan Hasil Berdasarkan Kebutuhan User?
Bagaimana mesin pencari mempersonalisasi hasil pencarian agar relevan dengan pencarian user? Berdasarkan pengalaman kami, berikut beberapa faktor yang bisa Anda jadikan Acuan untuk mendapatkan Ranking yang baikdi Search Engine.
Lokasi
Jika Anda mencari “Sate Ayam” di Google saat ini, bisa saja hasil yang ditampilkan akan berbeda dengan hasil yang kami cari disini, karena basis kami di Yogyakarta, dan Anda (misalnya di Jakarta), maka hasilnya akan memberikan daftar penjual Sate Ayam berdasarkan lokasi dimana Anda berada.
Sederhananya, Google memakai lokasi sebagai parameter untuk membuat personalisasi hasil pencarian. Dalam hal ini lokasi punya pengaruh besar ke hasil pencarian.
Bahasa
Jika Anda mencari keyword “Cara Membersihkan Laptop” bisa dipastikan Google tidak akan memberikan hasil pencarian dalam Bahasa Inggris, ataupun Bahasa Russia, yaa, Keyword yang Anda masukkan merupakan Bahasa Indonesia, beda jika keyword Anda “How to Clean Laptop” ada kemungkinan hasil pencarian yang muncul adalah Bahasa Inggris.
Jika Website Anda membutuhkan untuk menampilkan beberapa Bahasa, Google menyarankan untuk menggunakan “tag” hreflang untuk page Bahasa asing Anda. Hreflang tag merupakan serangkaian kode yang mengindikasikan hubungan antara beberapa versi dari satu laman ke dalam bahasa berbeda.
Riwayat Pencarian
Bisa jadi riwayat pencarian merupakan parameter pasti untuk menghadirkan personalisasi hasil pencarian. Jadi, saat mengetik kata kunci yang hampir serupa di lain waktu, Google akan menampilkan hasil pencarian yang kurang lebih sama.
Ini memang tak selalu terjadi, tapi cukup sering terjadi, terlebih jika pengguna membuka beberapa laman sekaligus dalam waktu singkat.
Kesimpulan
Sekarang, semua pertanyaan diawal telah terjawab, mulai dari apa itu Search Engine hingga bagaimana mereka menampilkan hasil sesuai dengan kebutuhan User, dan kenapa Anda harus memahami hal semua ini. Sekarang saatnya Anda mulai mengoptimasi page Anda agar mendapatkan lebih banyak trafik organic dari Search Engine, untuk lebih jelasnya, Anda bisa membaca Artikel kami yang mebahas tentang Search Engine Optimization.
3 Responses